Indonesia Menunjukkan Ketertarikan pada Jet Generasi Kelima Turki KAAN

KAAN. Foto: Türk Havacılık Uzay SanayiiKAAN. Foto: Türk Havacılık Uzay Sanayii
KAAN. Foto: Türk Havacılık Uzay Sanayii

Indonesia telah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam program jet tempur generasi kelima KAAN milik Turki, yang memunculkan pertanyaan tentang kelanjutan partisipasinya dalam pengembangan jet KF-21 Boramae bersama Korea Selatan.

+ Video: Pesawat Airbus A330 MRTT Pertama Angkatan Udara Spanyol Resmi Beroperasi

Dalam konferensi pers di Ankara bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyatakan bahwa Jakarta ingin bergabung dengan Inisiatif Pesawat Tempur Nasional Turki. “Kami ingin ikut serta dalam proyek pesawat tempur nasional generasi kelima KAAN. Kami juga ingin terlibat dalam proyek kapal selam. Kami ingin memanfaatkan industri pertahanan Turki,” kata Subianto.

KAAN. Foto: Türk Havacılık Uzay SanayiiKAAN. Foto: Türk Havacılık Uzay Sanayii
KAAN. Foto: Türk Havacılık Uzay Sanayii

Pernyataan tersebut muncul di tengah ketidakpastian yang meningkat mengenai keterlibatan Indonesia dalam program KF-21, yang dikembangkan bersama Korea Selatan. Pejabat Korea Selatan menyatakan bahwa Indonesia telah beberapa kali gagal memenuhi kewajiban keuangannya dalam proyek tersebut, yang menyebabkan ketegangan diplomatik. Ada juga tuduhan yang belum dikonfirmasi bahwa teknisi Indonesia mencoba mengakses data sensitif proyek tanpa izin pada tahun 2022, yang memicu penyelidikan hukum.

+ Kapal pengisian kedua kelas BRF Angkatan Laut Prancis memulai uji coba laut

Untuk meredakan ketegangan, Kepala Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA), Seok Jong-gun, bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, Donny Ermawan Taufanto, di Jakarta pada 24 Maret. Meskipun Korea Selatan telah mengurangi kontribusi keuangan Indonesia dari 1,6 triliun won (sekitar USD 1,2 miliar) menjadi 600 miliar won, pemerintah Indonesia masih belum menyetujui ketentuan yang diperbarui dengan alasan adanya masalah hukum yang belum terselesaikan.

KF-21 Boramae. Foto: Wikimedia

Kebuntuan ini mengancam jadwal produksi KF-21, yang dijadwalkan akan memasuki produksi massal pada tahun 2026. Namun demikian, kedua negara sepakat untuk melanjutkan negosiasi dan menjajaki bidang kerja sama pertahanan yang lebih luas, termasuk produksi lokal dan partisipasi dalam pameran militer bersama.

Sementara itu, pendekatan Indonesia terhadap program KAAN Turki tidak hanya mencerminkan perubahan dalam prioritas strategisnya, tetapi juga dapat menandai reposisi dalam industri pertahanan kawasan Indo-Pasifik. Program KAAN, yang dipimpin oleh Turkish Aerospace Industries (TAI), bertujuan untuk menggantikan pesawat tempur lama dan meningkatkan kemampuan pertahanan mandiri Turki.

Dalam kunjungannya, Subianto juga menekankan pentingnya peran geopolitik yang semakin besar dari Ankara dan Jakarta di panggung internasional. “Sebagai pemimpin dari Global South, kita harus memikul tanggung jawab untuk membentuk tatanan dunia baru sebagai mitra strategis,” ujar Presiden Indonesia, menegaskan kerja sama pertahanan yang semakin erat antara kedua negara.

Sumber: SavunmaSanayiST. Konten ini dibuat dengan bantuan AI dan ditinjau oleh tim editorial.

Iris V Boas: A journalist full of enthusiasm and passion for journalism. A native of São Paulo, she has always been fascinated by the power of words and the ability of news to shape opinions and influence society.
whatsapp