Pada Kamis pagi, muncul gambar yang menunjukkan dampak dari enam hulu ledak terpisah dari rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-26 Rubezh di kota Dnipro, Ukraina.
+ Klik di sini untuk melihat video yang mengesankan
Rudal tersebut diluncurkan oleh Angkatan Bersenjata Rusia dari Kapustin Yar. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi penggunaan pertama ICBM dalam pertempuran dalam sejarah militer.
+ Rusia Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ke Ukraina untuk Pertama Kalinya dalam Perang
Detail Serangan
RS-26 Rubezh adalah rudal tipe MIRV (Multiple Independently Targetable Reentry Vehicle), yang dirancang untuk membawa dan meluncurkan beberapa hulu ledak ke target yang berbeda. Dalam serangan hari ini, enam hulu ledak diluncurkan dan mendarat di area dekat pabrik Yuzhmash, di Dnipro. Namun, video yang lebih dekat ke lokasi dampak tidak menunjukkan ledakan, menunjukkan bahwa hulu ledak tersebut mungkin bersifat inert.
Tujuan yang Mungkin
Para ahli menyarankan bahwa penggunaan RS-26 bisa jadi merupakan demonstrasi kekuatan oleh Rusia sebagai tanggapan terhadap serangan rudal jarak jauh Ukraina di wilayah Rusia. Tidak adanya ledakan memperkuat teori bahwa tujuan utama adalah mengirim pesan, bukan menyebabkan kerusakan langsung.
Makna Historis
Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi penggunaan pertama rudal balistik antarbenua dalam pertempuran nyata, menandai eskalasi baru dalam perang dan menjadi preseden yang mengkhawatirkan untuk penggunaan senjata strategis dalam konflik regional.
Insiden ini sedang banyak dibahas di media sosial dan komunitas pertahanan internasional. Gerakan Rusia ini memunculkan pertanyaan tentang niat memperluas penggunaan senjata strategis dan dampaknya pada dinamika konflik.
Sumber dan video: Telegram @bmpd_cast. Konten ini dibuat dengan bantuan AI dan telah ditinjau oleh tim editorial.